Global Notification

Mau Menulis Karya Mu Disini Sendiri? Klik Disini

- Chapter 80 (Rasa Untuk Aerish)

Lihat semua chapter di

Baca cerita Kembalilah Chapter 80 (Rasa Untuk Aerish) bahasa Indonesia terbaru di Storytelling Indo. Cerita Kembalilah bahasa Indonesia selalu update di Storytelling Indo. Jangan lupa membaca update cerita lainnya ya. Daftar koleksi cerita Storytelling Indo ada di menu Daftar Cerita.

SEBENTUK RASA UNTUK AERISH (YANG TERSISA) (BAGIAN 4)


Gadis itu menarik tanganku, ia tentu saja ingin memulai kegilaan ini di Sekretariat OSIS disaat hujan deras mengguyur bumi. Ia mengempaskan tubuhku di atas kursi tempat ia duduk tadi, aku cukup terkejut dengan apa yang ia lakukan. Tanpa rasa canggung atau takut ia membuka satu persatu kancing seragamnya sembari menghampirku, Nadine kumohon kendalikan dirimu, ini di sekolah, ujarku dalam hati.

Seakan tidak akan ada masalah, ia lalu duduk di atas pangkuanku, dan dengan peniuh hasrat ia menciumku. Ya entah perasaan apa yang ia rasakan saat ini, tetapi aku tahu ia amat sangat merindukanku, ya ia sangat rindu denganku saat ini. Tanpa komando dari gadis itu, kuletakkan tangan kananku di tempat yang ia sukai, semakin aku intens menyentuhnya, semakin berhasrat ciuman gadis itu.

Kuturunkan kepalaku, dan tetap di pangkuanku, kucumbu hangat tubuhnya yang menyeruakkan harum yang amat sangat kukenal. Ia mendesah pelan di dalam ruangan tersebut, suaranya redam oleh riuhnya guyuran hujan yang deras saat itu. Dengan penuh hasrat, ia meraih dan mendekap kepalaku sambil sesekali menjambak rambutku saat aku mulai intens mencumbu bagian tubuhnya itu, hingga pada suatu momentum, disaat tubuhnya tidak bisa menahan laju stimulus dariku, ia akhirnya sedikit berteriak.




Tiga puluh menit kemudian kami kembali ke kelas, wajah Nadine terlihat memerah sejak tadi saat ia memandangku. Sesekali aku memang mencuri pandang untuk menatap gadis itu, Aerish terkadang mengetahui itu, tetapi ia hanya tersenyum kepadaku. Aku benar-benar mencintai gadis itu, ya Nadine, tanpa mengurangi rasa cintaku kepada Cauthelia.

Jam istirahat pun tiba, kali ini aku hanya duduk di kelas bersama Aerish, gadis ini tiba-tiba berubah menjadi manis dan perhatian kepadaku. Setelah sarapan Lasagna buatan Nadine, kali ini Aerish membuatkanku cupcakes ya cupcakes, justru mengingatkanku kepada Cauthelia, apa kabarnya dede disana, ujarku dalam hati.




Aku menghela nafas lega, ya untunglah perbuatanku bersama Nadine tidak ketahuan, padahal aku bisa saja kena masalah apabila kegiatanku sampai terendus oleh pihak yang tidak suka kepada Nadine. Lina Adrianti, ya musuh bebuyutan Nadine sejak dahulu yang juga kongsi tak terbatas Dino, entah apa yang dipikiran gadis itu, saat hari pemilihan ketua OSIS ia bahkan menyebarkan kampanye hitam bersama Dino.

Dino ya Dino, laki-laki dengan dua wajah, selalu mencari sesuatu yang menguntungkan baginya, setidaknya itu yang kuketahui setelah berteman dengannya selama hampir 4 tahun. Ia adalah teman sekelasku di SMP dahulu, segala macam bisa ia dapatkan dengan mudah, mengingat Ayahnya adalah anggota DPRD yang cukup tersohor di kota ini. Semua orang terlihat segan kepada Dino, bukan karena ia adalah orang yang baik, tetapi ia adalah seorang durjana.

Sudahlah, mengapa jadi memikirkan masalah Lina dan Dino? Tanyaku di dalam hati, ingatanku benar-benar kembali kepada Cauthelia, ya gadis yang sudah banyak memberikanku arti cinta dan arti kehidupan sehingga aku menjadi orang yang jauh lebih baik mengenal cinta saat ini, aku mencintainya, sungguh mencintainya.










Nadine kembali duduk di kursinya, dan tidak lama kemudian datanglah Aerish, saat itu aku masih menikmati kue buatannya. Tidak lama berselang istirahat pun berakhir, dan kami melanjutkan pelajaran hingga tidak terasa waktu pulang sekolah pun tiba dengan sangat cepat.

Kali ini aku harus pulang dengan Nadine, ia telah mengantarkanku ke sekolah tadi, sehingga aku pun harus pulang bersamanya, dan harus ke rumahnya terlebih dahulu. Sementara Aerish memutuskan untuk pulang terlebih dahulu, tetapi mengapa firasatku akan gadis ini tidak enak, aku menahan tangannya.




Mungkin benar masih ada rasaku untuknya, meskipun hanya tersisa sedikit, tetapi setidaknya masih tersisa. Kami lalu berjalan menuju mobil Nadine yang terparkir agak jauh, dan saat kami sudah berada di dalamnya, firasat buruk yang kurasakan ternyata benar-benar terjadi.

Sebuah BMW E90 320i warna hitam terparkir di luar sekolahku, dan Aerish mengatakan bahwa itu adalah mobil Dika. Apakah ia bimmer, atau hanya supir? Pertanyaan itu masih terngiang di kepalaku. Dan apabila ia seorang bimmer seharusnya ia tidak memarkirkan mobil itu miring. Entah angin darimana, aku lalu berhenti di belakang BMW tersebut, dan aku keluar dari mobil dan menghampirinya.




Ia langsung pergi begitu saja, dan masuk ke dalam mobilnya tanpa menyambut jabat tanganku. Bodoh atau memang bodoh, itu yang kupikirkan saat ini, ya ia terlalu meremehkan orang lain dan menganggap orang lain hanya dari penampilan. Sungguh keputusan yang tidak tepat membiarkanku menggunakan mobil Grand Tourer semacam E38 yang jelas-jelas dirancang untuk Long Haul dan lebih handal di segala medan.

Sudahlah, ujarku dalam hati lalu aku melanjutkan perjalanan pulang ke rumah Aerish terlebih dahulu baru dilanjutkan ke rumah Nadine. Setelah kuantarkan Aerish pulang, aku langsung bertolak menuju rumah Nadine, ya aku sangat penasaran sebenarnya apa yang diberikan oleh Ayahnya Nadine untuknya. Dua puluh menit kemudian, tibalah kami di rumah Nadine, dan seperti dugaanku, rumah ini pasti sepi.

Aku pun diajaknya masuk ke rumahnya, dan langsung menuju kamar gadis itu. Ini adalah pertama kalinya aku mengunjungi kamar Nadine. Lalu dimana PC Rakitannya, tanyaku di dalam hati sambil menoleh ke kanan dan ke kiri. Tetapi saat aku melihat ke arah Nadine, ia hanya tersenyum kepadaku, ia lalu berbalik badan dan masuk ke kamar mandi dengan tetap mengenakan seragam sekolahnya. Aku sudah bisa menebak kemana arahnya saat ini, dan setelah dua puluh menit berlalu, aku sangat terkejut dengan apa yang ia lakukan saat keluar dari kamar mandi.

Tags: baca cerita Kembalilah Chapter 80 (Rasa Untuk Aerish) bahasa Indonesia, cerpen Kembalilah Chapter 80 (Rasa Untuk Aerish) bahasa cerpen Indonesia, baca Chapter 80 (Rasa Untuk Aerish) online, Chapter 80 (Rasa Untuk Aerish) baru ceritaku, Kembalilah Chapter 80 (Rasa Untuk Aerish) chapter, high quality story indonesia, Kembalilah cerita, cerpen terbaru, storytelling indonesia, , Storytelling

Cerita Lainnya Yang Mungkin Anda Suka

Comments (0)

Sorted by