BUKU HARIAN CAUTHELIA (BAGIAN 6)
Juli 2006
Besok hri pertama MOS,,,sbenernya bukan hari pertama,,,tpi hri sebelum Pertama…
Gw yakin,,,cowok itu sekolah di sini,,,gw hafal bgt sama seragamnya…
Firasat gw pasti bener masalah itu,,,voila,,,dy emg sekolah di sini…
Gw sengaja bolak balik di dpan dy yg entah baca majalah komputer…
Ga lazim buat remaja seusia dy baca majalah begitu sih…
Gw duduk di sebelah dy,,,sesaat gw tahu dy sadar akn presensi gw,,,tpi dy cuek…
Dy cuma geser dikit ajh,,,gw pandang cwok itu dri deket…
Damn,,,my heart beating sooooo fast,,,he’s my hero…
Looking so innocent from here,,,I am sure,,,he’s single…
He’s a famous boy,,,looks like every teacher knows him well…
Mndung,,,ya sma kyak kemaren2,,,mndung,,,n psti sbntar lgi ujan…
Bner ajh,,,ujan turun pelan,,,lama2 deres,,,gw ga bawa sweater…
Gw peluk sndri badan gw,,,dingin bner,,,sma kyak dy yg ga noleh seacan2…
Gw gak nyangka akhirnya dy noleh ke gw,,,mskipun dingin,,,gw senyumin dy…
Bukannya senyum balik malah melengos lgi…
Nih cowok,,,bisa yah ga bereaksi apapun???
Besok hri pertama MOS,,,sbenernya bukan hari pertama,,,tpi hri sebelum Pertama…
Gw yakin,,,cowok itu sekolah di sini,,,gw hafal bgt sama seragamnya…
Firasat gw pasti bener masalah itu,,,voila,,,dy emg sekolah di sini…
Gw sengaja bolak balik di dpan dy yg entah baca majalah komputer…
Ga lazim buat remaja seusia dy baca majalah begitu sih…
Gw duduk di sebelah dy,,,sesaat gw tahu dy sadar akn presensi gw,,,tpi dy cuek…
Dy cuma geser dikit ajh,,,gw pandang cwok itu dri deket…
Damn,,,my heart beating sooooo fast,,,he’s my hero…
Looking so innocent from here,,,I am sure,,,he’s single…
He’s a famous boy,,,looks like every teacher knows him well…
Mndung,,,ya sma kyak kemaren2,,,mndung,,,n psti sbntar lgi ujan…
Bner ajh,,,ujan turun pelan,,,lama2 deres,,,gw ga bawa sweater…
Gw peluk sndri badan gw,,,dingin bner,,,sma kyak dy yg ga noleh seacan2…
Gw gak nyangka akhirnya dy noleh ke gw,,,mskipun dingin,,,gw senyumin dy…
Bukannya senyum balik malah melengos lgi…
Nih cowok,,,bisa yah ga bereaksi apapun???
Aku berhenti sesaat dan kucoba mengingat kejadian hari Sabtu, ya kejadian dimana sebelum aku menyelamatkan gadis itu. Deg, detak jantungku berdetak kencang saat kuingat semua yang terjadi pada pagi itu. Apakah aku sebegitu cueknya sehingga aku bisa lupa? Aku menjambak ringan rambutku sendiri.
Juli 2006, pagi ini aku datang ke sekolah, ya seperti biasa aku tiba di sekolah jam 1610, dimana sekolah masih sangat sepi, dan juga seperti biasa aku duduk di depan kelasku yang terletak agak jauh dari bangunan utama sekolah. Sekitar lima menit aku duduk di sini, kuputuskan untuk membaca majalah IT favoritku, ya menghabiskan waktu sejenak tidak masalah kan, ujarku dalam hati, lalu kukeluarkan buku tersebut dari tasku.
Sekitar sepuluh menit kemudian datanglah seorang anak murid kelas X baru, seorang gadis masih menggunakan Pakaian SMP yg menurutku begitu ketat. Roknya sangat pendek untuk ukuran SMP, dan bajunya terlihat kesempitan, atau mungkin dia salah baju, entahlah yang pasti ia duduk di sebelahku.
Harum ini lagi, ujarku menyadari ia adalah gadis yang sama seperti yang kutemui di Lab pada Januari 2005 kemarin, dan seperti wangi gadis yang kutemui entah kapan, tetapi aku ingat sekali harum ini. Dia cantik, ya cantik luar biasa, tubuhnya agak gemuk, tetapi justru aku sangat suka. Sesekali kulihat ia tampak gelisah karena hujan yang turun memang sangat dingin.
Kami hanya terdiam di bawah guyuran hujan yang lebat, dan aku tahu gadis ini pasti akan dihukum karena masalah papan nama. Setelah bel tanda masuk berbunyu, ia melepas sweaternya, dan mengembalikan kepadaku, wangi tubuhnya sontak menempel di sweaterku saat ini dan meninggalkanku dengan lewat di depanku.
Kugunakan sweater itu, wangi tubuh gadis itu benar-benar menempel dan membuatku tiba-tiba merasa nyaman. Deg, detak jantungku berdetak keras saat itu, ada apa ini? Tanyaku dalam hati tidak percaya, apakah perasaan yang kurasakan karena aku jatuh cinta kepada gadis itu?
Tidak tidak tidak, bathinku menolak, aku mencintai Aerish dan seterusnya akan tetap seperti itu, ujarku dalam hati, aku berusaha tidak memikirkan gadis itu dengan membaca majalah lagi. Tetapi wangi tubuh gadis itu benar-benar membuatku merasa, entahlah, kenyamanan yang luar biasa dari setiap hembusan nafasku.
Sekitar sepuluh menit kemudian datanglah seorang anak murid kelas X baru, seorang gadis masih menggunakan Pakaian SMP yg menurutku begitu ketat. Roknya sangat pendek untuk ukuran SMP, dan bajunya terlihat kesempitan, atau mungkin dia salah baju, entahlah yang pasti ia duduk di sebelahku.
Harum ini lagi, ujarku menyadari ia adalah gadis yang sama seperti yang kutemui di Lab pada Januari 2005 kemarin, dan seperti wangi gadis yang kutemui entah kapan, tetapi aku ingat sekali harum ini. Dia cantik, ya cantik luar biasa, tubuhnya agak gemuk, tetapi justru aku sangat suka. Sesekali kulihat ia tampak gelisah karena hujan yang turun memang sangat dingin.
“Pake aja sweater gue,” ujarku menawarkan sweater tanpa menoleh ke arahnya, “eh,” ujarnya akhirnya bersuara setelah sekian lama kugantungkan tanganku di depannya, ia lalu mengambil sweaterku.
“Loe udah makan belom?” tanyaku lagi, “belom,” jawabnya, aku memandangnya sepintas lalu merogoh tasku, kuberikan ia dua susu UHT dengan rasa plain kepada gadis itu, “nih minum susu gue,” ujarku dan memberikan kedua susu tersebut kepada gadis itu, ia menerimanya, dan saat ia memandangku, aku mengalihkan mataku ke majalah lagi.
“Makasih Kak Faristama Aldrich,” ujar gadis itu, aku sedikit terkejut karena ia mengetahui nama lengkapku, “kita pernah ketemu ya sebelumnya,” ujarku kepadanya datar, “hu um, sering kak,” ujarnya dengan nada yang pasti, “gue hafal sama wangi loe,” ujarku lalu aku menghela nafas panjang, “semoga hari ini loe lancar,” ujarku karena menyadari gadis itu tidak membawa papan nama pagi itu.
“Loh emang kenapa?” tanyanya pelan, suaranya lembut, aku sangat suka mendengarnya, “loe lupa bawa papan nama, itu masalah,” ujarku datar sambil menghela nafas, menutupi detak jantungku yang saat ini semakin meningkat.
“Aku nungguin seseorang,” ujar gadis itu pelan, “apa hubungannya?” tanyaku keheranan, “aku nunggu seseorang yang sayang en cinta sama aku,” ujar gadis itu kepadaku dan ia tersenyum dengan sangat manis.
“Asli gue gak ngerti maksud loe,” ujarku sambil tertawa kecil, “nanti kakak juga akan tahu maksudnya,” ujarnya lalu setelah itu aku hanya memandangnya dan menghela nafasku.
“Loe udah makan belom?” tanyaku lagi, “belom,” jawabnya, aku memandangnya sepintas lalu merogoh tasku, kuberikan ia dua susu UHT dengan rasa plain kepada gadis itu, “nih minum susu gue,” ujarku dan memberikan kedua susu tersebut kepada gadis itu, ia menerimanya, dan saat ia memandangku, aku mengalihkan mataku ke majalah lagi.
“Makasih Kak Faristama Aldrich,” ujar gadis itu, aku sedikit terkejut karena ia mengetahui nama lengkapku, “kita pernah ketemu ya sebelumnya,” ujarku kepadanya datar, “hu um, sering kak,” ujarnya dengan nada yang pasti, “gue hafal sama wangi loe,” ujarku lalu aku menghela nafas panjang, “semoga hari ini loe lancar,” ujarku karena menyadari gadis itu tidak membawa papan nama pagi itu.
“Loh emang kenapa?” tanyanya pelan, suaranya lembut, aku sangat suka mendengarnya, “loe lupa bawa papan nama, itu masalah,” ujarku datar sambil menghela nafas, menutupi detak jantungku yang saat ini semakin meningkat.
“Aku nungguin seseorang,” ujar gadis itu pelan, “apa hubungannya?” tanyaku keheranan, “aku nunggu seseorang yang sayang en cinta sama aku,” ujar gadis itu kepadaku dan ia tersenyum dengan sangat manis.
“Asli gue gak ngerti maksud loe,” ujarku sambil tertawa kecil, “nanti kakak juga akan tahu maksudnya,” ujarnya lalu setelah itu aku hanya memandangnya dan menghela nafasku.
Kami hanya terdiam di bawah guyuran hujan yang lebat, dan aku tahu gadis ini pasti akan dihukum karena masalah papan nama. Setelah bel tanda masuk berbunyu, ia melepas sweaternya, dan mengembalikan kepadaku, wangi tubuhnya sontak menempel di sweaterku saat ini dan meninggalkanku dengan lewat di depanku.
“Makasih yah kak,” ujar gadis itu, “ya sama-sama,” ujarku datar dan gadis itu menghilang dari depanku.
Kugunakan sweater itu, wangi tubuh gadis itu benar-benar menempel dan membuatku tiba-tiba merasa nyaman. Deg, detak jantungku berdetak keras saat itu, ada apa ini? Tanyaku dalam hati tidak percaya, apakah perasaan yang kurasakan karena aku jatuh cinta kepada gadis itu?
Tidak tidak tidak, bathinku menolak, aku mencintai Aerish dan seterusnya akan tetap seperti itu, ujarku dalam hati, aku berusaha tidak memikirkan gadis itu dengan membaca majalah lagi. Tetapi wangi tubuh gadis itu benar-benar membuatku merasa, entahlah, kenyamanan yang luar biasa dari setiap hembusan nafasku.
Aku ingat, mengapa aku menolongnya, aku ingat semuanya sekarang, entah apakah dahulu aku begitu dinginnnya kepada wanita, sehingga tidak ada nama lain selain Aerish di hatiku? Aku menghela nafas panjang, sembari membelai lembut pipi Cauthelia yang chubby dan menggemaskan, tanganku terlihat begitu gelap di atas kulitnya yang putih itu.
Tapi,,,gw juga kaget pas dy ksih gw sweater…
Tangannya gantung di dpan gw,,,mskipun dy ga noleh,,,tpi trnyata dy sadar klo gw ada di sbelahnya…
Soooooo sweeet,,,kalah deh rasa dingin pagi itu…
Dy nawarin gw susu,,,ehm ehm ehm,,,aq udh punya kemasan seliter ini kak,,,hehehehe…
Gw minum susu itu,,,gw pake sweater itu,,,n gw pandangin lgi dy,,,Faristama Aldrich…
Gw tahu namanya dri Ka Nadine,,,ternyata emg dingin bgt,,,malah kliatan sombong…
Udh jelek sombong lagi,,,hyuuuuuh,,,tpi anehnya gw cinta bgt sma dy…
Hri ini,,,gw udh siapin semua,,,prtma gw ga prnah bsa minum susu tnpa makan sblumnya…
Gw tw dy selalu bwa 2 kotak susu di tasnya…
Gw jga tw,,,dy psti bawa sweater,,,pdhal gw ga prnah suka pke sweater…
Diary,,,udh tw kan,,,klo pagi2 gw minum susu tnpa makan,,,gw psti drop krena perut gw perih???
Diary,,,udh tw jga kan,,,klo hri ini gw ga bawa papan nama gw psti disuruh lari keliling lapangan???
Gw lakuin itu smua cma buat dpet perhatian cowok dingin yg pnya nama Faristama Aldrich…
Pdhal resiko gw sakit lgi mkin tinggi,,,tpi gw ga peduli,,,dngan cara ini gw bsa dket sama dy…
Gw masuk kelas,,,prtama ga ada yg ngeh gw ga pke papan nama…
Smpe pas jam 0900,,,ada kakak kelas yg sadar gw ga pake papan nama…
Sbenernya,,,gw cuma dihukum bwt scotch jump,,,tpi gw nolak,,,gw milih lari di lapangan buat dapet perhatian Ka Tama…
Yes,,,itu kata2 gw pas liat cwok itu lgi ada dket di sana…
Cocok udh,,,perut perih,,,badan basah kedinginan,,,then mata gw langsung gelap,,,gw jatoh…
Dy dateng,,,itu yg gw bilang dlem hati pas Ka Tama ngeliatin gw dngan cemas…
Dy tutupin badan gw pke sweater yg tadi,,,trus dy gendong gw ke UKS…
Gw blank out…
Pas bgun lgi,,,gw inget,,,asthma gw kambuh,,,gw lupa ga bawa Albuterol…
You know diary,,,Ka Tama dngan sgla cemasnya kw gw jalan ujan2 bwt cri Albuterol…
So sweeeeeet,,,smpe akhirnya dy dateng bwain gw obat…
Itu prtama kalinya gw pegang tngan Ka Tama,,,hangat,,,n bkin gw lngsung bereaksi…
Pheromone Ka Tama bener2 kcium jelas,,,gw yakin bgt,,,dy itu jodoh gw,,,apapun itu…
Smpe Dy tiduran di ranjang seberang,,,kelelahan,,,pas gw udh enakan gw yg selimutin dy gantian…
Ka Tama,,,gw akn inget hari ini,,,ketiga kalinya gw diselametin sma lw…
Ka Tama,,,gw janji,,,ini smua buat lw,,,hati gw,,,pkiran gw,,,bdan gw,,,semuanya…
Gw janji,,,smua itu cma bwt lw Ka…
Tangannya gantung di dpan gw,,,mskipun dy ga noleh,,,tpi trnyata dy sadar klo gw ada di sbelahnya…
Soooooo sweeet,,,kalah deh rasa dingin pagi itu…
Dy nawarin gw susu,,,ehm ehm ehm,,,aq udh punya kemasan seliter ini kak,,,hehehehe…
Gw minum susu itu,,,gw pake sweater itu,,,n gw pandangin lgi dy,,,Faristama Aldrich…
Gw tahu namanya dri Ka Nadine,,,ternyata emg dingin bgt,,,malah kliatan sombong…
Udh jelek sombong lagi,,,hyuuuuuh,,,tpi anehnya gw cinta bgt sma dy…
Hri ini,,,gw udh siapin semua,,,prtma gw ga prnah bsa minum susu tnpa makan sblumnya…
Gw tw dy selalu bwa 2 kotak susu di tasnya…
Gw jga tw,,,dy psti bawa sweater,,,pdhal gw ga prnah suka pke sweater…
Diary,,,udh tw kan,,,klo pagi2 gw minum susu tnpa makan,,,gw psti drop krena perut gw perih???
Diary,,,udh tw jga kan,,,klo hri ini gw ga bawa papan nama gw psti disuruh lari keliling lapangan???
Gw lakuin itu smua cma buat dpet perhatian cowok dingin yg pnya nama Faristama Aldrich…
Pdhal resiko gw sakit lgi mkin tinggi,,,tpi gw ga peduli,,,dngan cara ini gw bsa dket sama dy…
Gw masuk kelas,,,prtama ga ada yg ngeh gw ga pke papan nama…
Smpe pas jam 0900,,,ada kakak kelas yg sadar gw ga pake papan nama…
Sbenernya,,,gw cuma dihukum bwt scotch jump,,,tpi gw nolak,,,gw milih lari di lapangan buat dapet perhatian Ka Tama…
Yes,,,itu kata2 gw pas liat cwok itu lgi ada dket di sana…
Cocok udh,,,perut perih,,,badan basah kedinginan,,,then mata gw langsung gelap,,,gw jatoh…
Dy dateng,,,itu yg gw bilang dlem hati pas Ka Tama ngeliatin gw dngan cemas…
Dy tutupin badan gw pke sweater yg tadi,,,trus dy gendong gw ke UKS…
Gw blank out…
Pas bgun lgi,,,gw inget,,,asthma gw kambuh,,,gw lupa ga bawa Albuterol…
You know diary,,,Ka Tama dngan sgla cemasnya kw gw jalan ujan2 bwt cri Albuterol…
So sweeeeeet,,,smpe akhirnya dy dateng bwain gw obat…
Itu prtama kalinya gw pegang tngan Ka Tama,,,hangat,,,n bkin gw lngsung bereaksi…
Pheromone Ka Tama bener2 kcium jelas,,,gw yakin bgt,,,dy itu jodoh gw,,,apapun itu…
Smpe Dy tiduran di ranjang seberang,,,kelelahan,,,pas gw udh enakan gw yg selimutin dy gantian…
Ka Tama,,,gw akn inget hari ini,,,ketiga kalinya gw diselametin sma lw…
Ka Tama,,,gw janji,,,ini smua buat lw,,,hati gw,,,pkiran gw,,,bdan gw,,,semuanya…
Gw janji,,,smua itu cma bwt lw Ka…
Aku tertegun membaca bagian itu, ternyata ia sengaja membuat dirinya sakit hanya untuk memperoleh perhatianku, sebegitu cintanya kah ia kepadaku saat itu? Aku kembali menghela nafas panjang, lalu memandang wajah gadis itu, kukecup perlahan keningnya sembari kuusap lembut pipinya. Ia mencintaiku sebegitu hebat hingga mengabaikan kesehatannya, mengapa kau lakukan itu, Elya? Tanyaku dalam hati. Perlahan kucium bibirnya, hanya untuk menyatakan bahwa aku juga mencintaimu, tubuhnya bereaksi, ia bergerak.
“Kakak,” panggil gadis itu dengan suara yang sangat parau, “iya sayang,” sahutku dan tersenyum kepadanya, “maafin kakak yah kalo dulu kakak gak pernah jadi cowok yang peka,” ujarku menyesal, gadis itu hanya tersenyum “enggak apa-apa sayang,” ujar gadis itu lalu ia mengalungkan tangannya di leherku, “kan udah dede bilang, mencintai kakak aja udah merupakan kebahagiaan buat dede,” ujarnya pelan.
“Seandainya pun kakak enggak cinta sama dede, dede juga enggak masalah kok,” ujar gadis itu, “ataupun kakak cuma mau manfaatin tubuh dede untuk puasin birahi kakak, dede juga ikhlas,” ujarnya lagi dengan wajah yang sangat merah.
“Enggak kayak begitu sayang,” ujarku lalu membelai rambutnya, “kakak sayang sama dede, kakak cinta sama dede,” ujarku, “wanita bukanlah objek seksual, tapi wanita adalah mahkluk Tuhan yang harus dijaga dan dilindungi,” ujarku pelan, “dan kakak udah banyak lindungin dede,” ujarnya dan mencium hangat bibirku.
“Salah enggak apa yang dede lakuin karena dede juga cinta sama kakak?” tanya gadis itu manja, ia pun menurunkan salah satu tangannya dan meraih salah satu bagian tubuhku, “enggak salah,” ujarku pelan, “karena cinta bisa mengubah kita menjadi apapun demi orang yang kita cinta,” ujarku pelan, “Dek, I wanna make you fly,” ujarku dengan pipi yang sangat panas, “kakak?” tanya gadis itu manja, wajahnya langsung berubah memerah, “I wanna make you fly, higher than before,” ujarku lalu dengan ganas kucium bibirnya, mungkin ini saat yang tepat untuk mewujudkan keinginannya.
“Seandainya pun kakak enggak cinta sama dede, dede juga enggak masalah kok,” ujar gadis itu, “ataupun kakak cuma mau manfaatin tubuh dede untuk puasin birahi kakak, dede juga ikhlas,” ujarnya lagi dengan wajah yang sangat merah.
“Enggak kayak begitu sayang,” ujarku lalu membelai rambutnya, “kakak sayang sama dede, kakak cinta sama dede,” ujarku, “wanita bukanlah objek seksual, tapi wanita adalah mahkluk Tuhan yang harus dijaga dan dilindungi,” ujarku pelan, “dan kakak udah banyak lindungin dede,” ujarnya dan mencium hangat bibirku.
“Salah enggak apa yang dede lakuin karena dede juga cinta sama kakak?” tanya gadis itu manja, ia pun menurunkan salah satu tangannya dan meraih salah satu bagian tubuhku, “enggak salah,” ujarku pelan, “karena cinta bisa mengubah kita menjadi apapun demi orang yang kita cinta,” ujarku pelan, “Dek, I wanna make you fly,” ujarku dengan pipi yang sangat panas, “kakak?” tanya gadis itu manja, wajahnya langsung berubah memerah, “I wanna make you fly, higher than before,” ujarku lalu dengan ganas kucium bibirnya, mungkin ini saat yang tepat untuk mewujudkan keinginannya.
Comments (0)