Global Notification

Mau Menulis Karya Mu Disini Sendiri? Klik Disini

- Chapter 68 (Buku Harian Cauthelia)

Lihat semua chapter di

Baca cerita Kembalilah Chapter 68 (Buku Harian Cauthelia) bahasa Indonesia terbaru di Storytelling Indo. Cerita Kembalilah bahasa Indonesia selalu update di Storytelling Indo. Jangan lupa membaca update cerita lainnya ya. Daftar koleksi cerita Storytelling Indo ada di menu Daftar Cerita.

BUKU HARIAN CAUTHELIA (BAGIAN 4)





Pagi dini hari ini, entah suka atau tidak, aku pun bingung harus berbicara apa, tetapi aku tahu ia melakukan itu dengan sepenuh hatinya. Semboyan 7, aku tahu cara berhenti yang tepat, dan lagi-lagi aku menyukai berada di zona ini, c, even horizon, dan mampu memberikannya apa yang ia inginkan, tepat satu jam kemudian barulah aku bisa tertidur.

Suara hujan yang menentramkan itu membangunkanku, ini sudah jam 0510, dan aku tidak pernah bangun sesiang ini. Hujan yang sudah terjadi sejak semalam benar-benar membuat tidurku makin nyenyak. Gadis itu masih tertidur dan memelukku manja, seperti biasa, gumpalan lemak itu menempel ketat di tubuhku, dan membuat hasratku memuncak pagi ini.

Tindakan kami sudah kelewatan, yah sudah diluar norma dan batas wajar dalam hubungan antara manusia diluar pernikahan, apakah aku sadari itu salah? Ya aku sangat menyadari, ini semua adalah kesalahan yang membuatku semakin terjerumus, but I hand my Westinghouse Brake control, I should react positively.




Jam 0620, ini adalah waktu tersiangku berangkat dari rumah menuju ke sekolah, sesuai dengan regulasi sekolah, siapapun yang ingin menghadap kepala sekolah untuk satu dan lain hal harus mengenakan seragam sekolah. Seragam sekolah Nadine tidak cukup besar untuk dirinya, sehingga terlihat kesempitan di bagian tertentu.

Setelah selesai sarapan, hujan masih saja turun di tempatku, mau tidak mau aku memanaskan E38 milik ayahku untuk sekedar berangkat ke sekolah. Harum gadis ini masih sama seperti sebelumnya saat masuk di mobilku, harum yang membuatku sangat nyaman dan betah berada di sampingnya.




Aku melajukan mobilku agak cepat dalam kondisi hujan deras itu, dan pukul 0650 aku tiba di sekolah. Saat aku memasuki gerbang sekolah, penjaga sekolahpun tidak mengenaliku, ia hanya mempersilakanku masuk tanpa memintaku membuka kaca jendela, sejurus aku langsung memarkirkan mobilku di tempat parkir mobil yang berkanopi fiberglass.

Aku langsung mengantarkan gadis itu ke ruang kepala sekolah, dimana ia dipanggil kesana atas kasus fitnah dari Dino dan juga permintaan rekomendasi untuk kelas akselerasi, sehingga tahun depan ia bisa lulus SMA dan melanjutkan kuliah. Ternyata di dalam sana aku harus menunggu karena Sang Kepala Sekolah belum kunjung tiba.




Kami menunggu dalam diam di ruangan itu, membiarkan suara rintik hujan memenuhi ruangan tanpa ada suara dari kami berdua, hanya saling pandang dan tersenyum satu sama lain, membentuk gesture yang menyatakan bahwa kami saling mencintai. Hingga tepat jam 0700, masuklah Kepala Sekolah ke ruangannya. Beliau meminta kami untuk duduk di depannya sementara ia membaca beberapa berkas yang dibawa oleh Cauthelia.




Kepala sekolah pun mengizinkan Cauthelia untuk berjalan bersamaku ke kelas, sepanjang perjalanan, Cauthelia mendekap lenganku dengan hangat dan erat, memang suasana pagi itu cukup dingin karena hujan, dan dingin karena banyak pasang mata melihat kami berjalan menuju kelasku dengan skeptis.

Setibanya di depan kelas, Aerish dan Nadine sudah menunggu kami, sesekali Cauthelia membenahi roknya yang terlihat sangat pendek karena tidak dipungkiri ada bagian di tubuhnya yang lebih besar daripada Nadine, sehingga membuat roknya terangkat lebih tinggi. Ia pun sering melipat tangannya persis di depan dadanya untuk menutupi bagian itu, terlihat kesempitan karena kancingnya seakan tidak muat menahan isi di dalamnya.

Aerish memandang Cauthelia dengan tajam, sementara aku memandang Nadine dengan agak cemas. Gadis itu hanya mengangkat kedua bahunya, sementara Cauthelia hanya memandang heran Aerish. Aku takut mereka bertengkar lagi, jujur saja memalukan harus bertengkar lagi pagi ini. Aerish benar-benar menunjukkan gesture yang tidak suka, ia pun mengangkat tangan kanannya ke arah Cauthelia.

Tags: baca cerita Kembalilah Chapter 68 (Buku Harian Cauthelia) bahasa Indonesia, cerpen Kembalilah Chapter 68 (Buku Harian Cauthelia) bahasa cerpen Indonesia, baca Chapter 68 (Buku Harian Cauthelia) online, Chapter 68 (Buku Harian Cauthelia) baru ceritaku, Kembalilah Chapter 68 (Buku Harian Cauthelia) chapter, high quality story indonesia, Kembalilah cerita, cerpen terbaru, storytelling indonesia, , Storytelling

Cerita Lainnya Yang Mungkin Anda Suka

Comments (0)

Sorted by