Global Notification

Mau Menulis Karya Mu Disini Sendiri? Klik Disini

- Chapter 66 (Buku Harian Cauthelia)

Lihat semua chapter di

Baca cerita Kembalilah Chapter 66 (Buku Harian Cauthelia) bahasa Indonesia terbaru di Storytelling Indo. Cerita Kembalilah bahasa Indonesia selalu update di Storytelling Indo. Jangan lupa membaca update cerita lainnya ya. Daftar koleksi cerita Storytelling Indo ada di menu Daftar Cerita.

BUKU HARIAN CAUTHELIA (BAGIAN 2)


Aku terdiam membaca dan mengingat apa yang sudah terjadi kepadaku dan juga kepada Cauthelia, ternyata anak kecil itu adalah Cauthelia. Dan setelah kuingat lagi, memang anak itu mirip dengan Cauthelia, lagi-lagi aku melihat ke arah gadis yang tengah tertidur polos di atas ranjangku, melihatnya tidak mengenakan selimut untuk menutupi tubuhnya, yang kulakukan adalah mengecilkan penyejuk ruangan dan menghela nafasku saat membuka halaman yang ditandai selanjutnya.




Pemeriksaan apa? Tanyaku dalam hati, kalau masalah hormon testoteron berarti ada hubungannya dengan kumis tipis yang ia miliki. Mengapa ia memeriksakan hal itu hingga begitu detail? Entahlah aku tidak mengerti dengan apa yang harus ia periksakan saat ini, tetapi menurutku agak berlebihan saja memeriksakan hal itu sampai ke laboratorium.

Aku sedikit menghela nafas, baru dua lembar kubaca diary-nya, titik terang mulai terlihat, ternyata banyak hal yang tidak pernah kutahu berasal dari sudut pandangku. Kulihat gadis itu lagi, entah mengapa aku menjadi bergairah saat melihatnya tertidur dengan pose seperti itu. Tama sudahlah, hatiku mulai bergumam, aku lalu menghela nafas mencoba untuk tidak memikirkan apapun tentang gadis itu.

Kusandarkan tubuhku sepenuhnya di kursi tersebut dan sedikit merentangkan tubuh lalu kucoba untuk membuka halaman selanjutnya, dimana tanda tersebut berada. Tulisan gadis ini benar-benar membuatku tersenyum sendiri, selain bentuknya lucu juga kecil-kecil, sehingga sangat enak dilihat. Aku mengetahui isi dari diary selanjutnya, karena aku tahu benar keesokan harinya aku kembali bertemu gadis itu di lab.




Bahasa Irlandia lagi, tidak mungkin, ujarku dalam hati, aku langsung menghela nafas panjang, tetapi saat kuperhatikan seksama, ia ternyata menulis lagi arti dari tulisan tersebut di tiga lembar post it yang ia tempel di bagian bawah diary tersebut. Kubaca satu persatu artinya, dan mataku mulai berkaca-kaca, pandanganku buram.

Entah apa yang menyebabkan aku menjadi sedih, tetapi membaca tulisannya tersebut, sebegitu berartinya kah diriku untuk dirinya, hingga ia sampai mengatakan hal itu? Aku tidak tahu apa yang ia pikirkan mengenai aku sejak saat itu, sampai ia mengatakan menyerahkan segalanya.




Apa yang ia tulis sebenarnya? Ujarku dalam hati, aku mencoba membuka kamus bahasa Irlandia online, tetapi banyak kata-kata yang sepertinya penempatannya tidak sesuai, ataukah memang aku yang tidak paham mengenai apa yang gadis itu tulis. Hanya saja ada satu bagian dimana tulisannya membuatku sangat terkejut, ya lebih terkejut dibandingkan pernyataannya pada diary yang ia tulis pada tahun 2005.

Aku benar-benar terkejut hingga nafasku sedikit terngah melihat kata-kata yang gadis itu tulis. Mengapa kau melakukan hal itu Elya? Ujarku dalam hati, apakah memang sebegitu berartinya diriku untukmu? Tanyaku sambil kupandang langit-langit kamar, sesekali aku melirik gadis itu yang sedang pulas tertidur di ranjangku. Mengapa ia baru bercerita sekarang saat semuanya sudah menjadi rumit? Pikiranku kembali bergejolak.

Mataku tertuju kepada pembatas diary yang ketiga, tetapi seluruh diary tersebut ditutup oleh sebuah kertas polos berwarna putih, ada sesuatu yang penting pasti di diary ini, sehingga is menutup bagian itu dengan kertas, entah apa yang ia sembunyikan, tetapi ada sebuah tulisan di depannya.




Deg, detak jantungku berdetak sangat keras saat itu, entah kejutan apa yang akan kubaca, tetapi emosiku seakan tidak bisa terbendung lagi, segala perasaan menjadi satu, hingga kurasakan tubuhku dingin dari leher hingga ke punggung. Apakah ada sesuatu di sini? Entahlah, tetapi aku pun membuka kertas penutup itu perlahan.

Tags: baca cerita Kembalilah Chapter 66 (Buku Harian Cauthelia) bahasa Indonesia, cerpen Kembalilah Chapter 66 (Buku Harian Cauthelia) bahasa cerpen Indonesia, baca Chapter 66 (Buku Harian Cauthelia) online, Chapter 66 (Buku Harian Cauthelia) baru ceritaku, Kembalilah Chapter 66 (Buku Harian Cauthelia) chapter, high quality story indonesia, Kembalilah cerita, cerpen terbaru, storytelling indonesia, , Storytelling

Cerita Lainnya Yang Mungkin Anda Suka

Comments (0)

Sorted by