Global Notification

Mau Menulis Karya Mu Disini Sendiri? Klik Disini

- Chapter 61 (Kejutan Kecil)

Lihat semua chapter di

Baca cerita Kembalilah Chapter 61 (Kejutan Kecil) bahasa Indonesia terbaru di Storytelling Indo. Cerita Kembalilah bahasa Indonesia selalu update di Storytelling Indo. Jangan lupa membaca update cerita lainnya ya. Daftar koleksi cerita Storytelling Indo ada di menu Daftar Cerita.

SEBUAH KEJUTAN KECIL (BAGIAN 1)



Pagi datang dengan cepat, sinar matahari sudah menyembul diantara gorden yang sedikit tersingkap. Hari ini aku berjanji mengajak jalan Aerish dan juga Nadine, ya pasti menyenangkan, ujarku dalam hati, sejurus kemudian aku langsung menuju ke kamar mandi dan mandi pagi.

Dua puluh menit kemudian, aku sudah menyelesaikan mandiku lalu aku bersiap untuk berjalan-jalan seperti yang telah kujanjikan kepada kedua gadis itu. Setelah aku menyelesaikan sarapan, ada seseorang yang mengetuk pintu rumahku, pasti Nadine, ujarku dalam hati, mengingat ia selalu datang pagi, pasti ia sudah datang lebih dahulu.

Dan benar saja, Nadine Helvelina gadis yang juga kucintai sudah tiba di depan rumahku dengan senyuman khasnya, serta tidak lupa kacamata full frame yang selalu setia menemaninya. Outfit of the day, kaus casual dengan rok span dari bahan denim, itu adalah model pakaian kesukaan gadis ini. Aku tersenyum saat ia menggenggam tanganku hangat pagi itu. Sejurus setelah membereskan sisa sarapanku, aku pun pergi bersama Nadine, tentu saja dengan L13A I4 milik Nadine yang ia bawa pagi ini.

Aku yang mengemudikan mobil ringan dan kecil tersebut, sementara Nadine duduk di kursi penumpang depan. Rute berikutnya adalah menjemput Aerish di rumahnya. Butuh waktu cukup lama untuk mencapai rumah Aerish, karena ada beberapa jalan yang tergenang akibat hujan semalam.




Itulah Nadine, sejak dahulu aku sering bercanda dengan gadis itu, hingga saat ini. Terkadang jika kuingat apa yang telah terjadi diantara kita, hal tersebut tentunya membuatku semakin tidak percaya. Bahkan aku tidak pernah membayangkan ini semua akan terjadi kepadaku.




Sepuluh menit kemudian, kami tiba di rumah Aerish, nampaknya gadis ini juga sudah bersiap, ia sudah menunggu di depan rumahnya, mungkin tadi Nadine mengirimkannya pesan singkat. Sejurus aku tiba di depan rumahnya ia langsung masuk ke dalam mobil Nadine. Entah mau kemana kami sekarang, yang pasti aku hanya menyetir saja.




Aku langsung melajukan mobilku ke Jalan Tol dalam kota, lalu berbelok ke kanan ke arah Bogor, mereka berdua memandangku dengan sedikit heran. Perjalanan kami tempuh sekitar empat jam, dan kami sudah berada di Pelabuhan Ratu saat ini. Kedua gadis itu memandangku dengan tidak percaya. Tetapi bukan disini destinasi yang akan aku tunjukkan kepada mereka.

Pantai Bayah, berjarak sekitar satu jam perjalanan dari Pelabuhan Ratu ke arah Barat. Sebenarnya kami bisa menjangkau tempat ini melalui Rangkasbitung, tetapi setahun yang lalu saat Ayahku mengajak kesana, jalannya masih belum diperbaiki, dan memakan waktu tempuh yang lebih lama.

Ada sebuah pulau yang dikenal cukup indah, tetapi juga cukup mistis, namanya Pulau Manuk. Disebut Pulau Manuk karena menurut kabarnya, dipulau tersebut banyak singgah berbagai jenis burung dan juga ada pula yang membuat sarang di tempat tersebut. Di dekatnya ada sebuah Hutan Lindung milik perhutani yang juga banyak menyimpan satwa liar, yang paling dominan di sana adalah monyet.

Menempuh satu jam perjalanan yang berliku dari Pelabuhan Ratu, tibalah kami di pasir putih Pantai Bayah. Saat mobil kami diparkirkan di sebuah lapangan, kedua gadis itu langsung turun dari mobil dan bergegas menuju ke pinggir pantai dengan ombak yang sedikit tenang, namun menghanyutkan.

Di bagian timur pantai tersebut banyak terdapat karang, dimana berbagai macam hewan crustacea juga bersarang di sana. Kedua gadis itu kegirangan, mereka bahkan tidak peduli denganku yang baru selesai mengunci pintu mobil. Aku pun mengampiri mereka yang tampak mengagumi keindahan alam ciptaan Illahi.




Aku terdiam saat kuingat semua kenangan manis yang kini sudah pergi, ya kenanganku yang tidak pernah akan bisa kembali lagi, setidaknya dalam waktu dekat. Kudekap erat angin yang mengingatkanku akan betapa beruntungnya aku pernah bertemu dengan gadis sesempurna Cauthelia. Tidak berlebihan, ujarku dalam hati, sampai saat ini gadis itu memang yang terbaik untuk hidupku.




Aku mengetuk pintu tumah tersebut, dan muncullah seorang laki-laki paruh baya, namanya Pak Nana, beliau adalah nelayan di daerah sana. Aku mengenal Pak Nana sejak kecil, ya karena aku sering menghabiskan waktu kemari bersama orang tuaku, sehingga aku bisa akrab dengan lelaki yang memiliki sosok tegap, a la nelayan tersebut.



Tags: baca cerita Kembalilah Chapter 61 (Kejutan Kecil) bahasa Indonesia, cerpen Kembalilah Chapter 61 (Kejutan Kecil) bahasa cerpen Indonesia, baca Chapter 61 (Kejutan Kecil) online, Chapter 61 (Kejutan Kecil) baru ceritaku, Kembalilah Chapter 61 (Kejutan Kecil) chapter, high quality story indonesia, Kembalilah cerita, cerpen terbaru, storytelling indonesia, , Storytelling

Cerita Lainnya Yang Mungkin Anda Suka

Comments (0)

Sorted by