Global Notification

Mau Menulis Karya Mu Disini Sendiri? Klik Disini

- Chapter 57 (Masa Terberat Harus Dilalui)

Lihat semua chapter di

Baca cerita Kembalilah Chapter 57 (Masa Terberat Harus Dilalui) bahasa Indonesia terbaru di Storytelling Indo. Cerita Kembalilah bahasa Indonesia selalu update di Storytelling Indo. Jangan lupa membaca update cerita lainnya ya. Daftar koleksi cerita Storytelling Indo ada di menu Daftar Cerita.

MASA TERBERAT HARUS DILALUI, BISAKAH? (BAGIAN 7)





Aku mendekap gadis itu dengan segenap perasaan cinta dan sayangku kepadanya. Ya, jawabannya benar-benar membuatku tersentuh dan semakin membuatku merasa bahwa ia benar-benar sudah ada di dalam hidupku. Aku mendekapnya dengan sangat lama, hingga terdengar suara bel di depan rumahku, siapa? Tanyaku dalam hati.

Kami saling berpandangan, pikiranku sudah kemana-mana, yang kupikirkan saat ini adalah Cauthelia tidak jadi pindah ke Semarang dan ia tiba-tiba muncul di depan pintu rumahku. Aku membuka pintu rumahku, dan saat itu yang kulihat adalah Kiara Natasha yang datang ke rumahku masih dengan seragam sekolahnya.

Ia langsung masuk ke dalam rumahku dimana Nadine saat itu hanya mengenakan tank top dan juga celana yang benar-benar pendek. Kiara agak terkejut melihat penampilan Nadine saat itu, dengan wajah yang tidak percaya ia memandang aku dan Nadine secara bergantian.




Aku lalu duduk di kursi sambil berpikir, entah apa yang terjadi dengan Dino, sampai separah itu ia ingin menjatuhkanku. Nadine dan Kiara saling berbincang tentang apa yang terjadi di sekolah, aku mendengarkan mereka dari kejauhan, haduh masalah apa lagi yang harus kuhadapi sekarang.




Aku terhenti dari lamunanku tentang gadis yang kucintai itu, ya Cauthelia Nandya, gadis yang sudah mengubah segalanya dalam hidupku. Lagi-lagi aku teringat dengan semua yang telah terjadi kepadaku dan juga Cauthelia, saat kupejamkan mata kuingat semuanya, pelukannya, dekapannya, ciumannya, dan semua yang telah ia lakukan untuk memanjakanku.

Dia harus kunikahi, ujarku dalam hati, aku harus memiliki gadis itu sepenuhnya. Ia bisa membahagiakanku dengan banyak cara, dan aku benar-benar merasa sangat beruntung. Tetapi saat kupandang Nadine, aku juga teringat, bagaimana ia selalu berusaha menjaga perasaanku, dan gadis itu juga bisa memanjakanku dengan segenap hatinya.

Aku terdiam, saat kutersadar, aku hanyalah manusia lemah tanpa cinta dari mereka, aku bukanlah seseorang yang kuat dan hebat saat menyadari bahwa orang yang kucintai sudah pergi dari hadapku. Hangat cinta Cauthelia memang masih terasa, hanya saja Sol-ku sudah pergi, dan hanya tinggal Betelgeuse yang mendekat.

Aku terdiam, saat kurasakan kehangatan cinta Nadine, saat kami melakukan kegilaan pagi ini, aku sadar bahwa tidak harus aku bersedih karena aku masih memiliki gadis yang selalu ada di dekatku, dan ia selalu mencintaiku dengan segala cara yang ia miliki. Ia sama seperti Elya, ujarku dalam hati, hanya saja ia memiliki cara yang berbeda untuk menyatakannya.

Aku terdiam, saat kusesali semua kebodohanku sudah mencintai Aerish yang ternyata tidak pernah sepenuh hati untuk mencintaiku, betapa naif dan piciknya diriku mengakui bahwa aku mencintai Aerish saat itu. Mengapa Cauthelia tidak datang sejak dulu atau mengapa Nadine tidak pernah menyatakan cintanya kepadaku sejak dahulu. Ini tidak seharusnya terjadi kini, seharusnya aku bahagia, bukan tersedih.

Aku terdiam, saat air mata jatuh perlahan di pipiku, ya aku menangis, menangisi kepergia Cauthelia yang entah untuk berapa lama. Perasaanku kepada gadis itu sudah sangat dalam, dan aku yakin semakin bertambah dalam seiring bertambahnya hari kemarin. Tangisanku makin menjadi saat kuingat semua kata cinta yang telah ia katakan kepadaku.

Aku terdiam, saat aku masih bisa merasakan kehangatan dan juga aroma tubuh gadis yang sudah menyita hati dan pikiranku selama sepekan ini. Kegilaan demi kegilaan kami lakukan bersama, menembus semua batas norma dan juga kesopanan yang telah kami junjung tinggi, semua karena cinta dan nafsu yang sudah berdinamika sedemikian rumit diantara kami.

Aku terdiam, mengenang sembilan hari terindah yang sudah kami lewati, ya air mataku menetes semakin deras saat detik demi detik kuingat betapa ia sangat kurindukan. Aku sangat mencintaimu Elya, ujarku pelan, mungkin suaraku terdengar oleh kedua gadis itu, hingga mereka saling memandangku satu sama lainnya.

Tags: baca cerita Kembalilah Chapter 57 (Masa Terberat Harus Dilalui) bahasa Indonesia, cerpen Kembalilah Chapter 57 (Masa Terberat Harus Dilalui) bahasa cerpen Indonesia, baca Chapter 57 (Masa Terberat Harus Dilalui) online, Chapter 57 (Masa Terberat Harus Dilalui) baru ceritaku, Kembalilah Chapter 57 (Masa Terberat Harus Dilalui) chapter, high quality story indonesia, Kembalilah cerita, cerpen terbaru, storytelling indonesia, , Storytelling

Cerita Lainnya Yang Mungkin Anda Suka

Comments (0)

Sorted by