Saat jam hampir menunjukkan pukul 23, Gendis yang tadinya tertidur lelap tiba-tiba mulai terbangun. Dia mulai gelisah dan tidak lama kemudian menangis sangat kencang. Ternyata betul apa yang perawat katakan kalau anak saya setiap malam tidak bisa tidur dan selalu menangis. Seperti ada yang dia rasakan, ketakutan yang teramat sangat. Saya yang panik cuma bisa menggendongnya dan membaca ayat kursi. Tetapi tangisan Gendis tidak juga berhenti, malah semakin kencang.
Tangisannya baru berhenti ketika hari menjelang subuh. Diapun mulai tertidur lelap setelah lelah menangis semalaman. Diri inipun lelah luar biasa karena harus menggendong dan menenangkannya semalaman.
Hati ini mulai bertanya-tanya, "Ya Allah ada apa ini? Kenapa anakku begini? Apa yang dia lihat? Apa yang dia rasakan sampai menangis sekencang dan bisa selama itu? Apa yang membuatnya takut?" Dalam hatiku hanya bisa berdoa semoga hanya malam ini Gendis rewel dan besok-besok sudah normal kembali, tetapi ternyata pikiranku salah..
Ternyata tangisan Gendis selalu terjadi setiap malam dan di rumah mulai terjadi peristiwa yang tidak masuk akal.
Di rumah banyak sekali mainan yang saya belikan untuk Gendis. Bisa dibilang diri ini kalap karena semua yang saya suka langsung saya beli untuk menyambut kedatangan Gendis. Dan disitulah letak kesalahannya! Mereka juga menyukai mainan Gendis!
Kejadian itu bermula saat menjelang maghrib. Saya yang saat itu lagi berada di dalam kamar menemani Gendis yang sedang tertidur, tiba-tiba mendengar alunan musik dari mainan kotak musik yang saya taruh di ruang tv. Awalnya saya kira mainan itu rusak, lalu saya matikan tombol offnya dan saya kembali ke kamar. Begitu saya masuk ke kamar tiba-tiba terdengar lagi alunan musik dari kotak musik yang sudah saya matikan itu.
Dalam hati saya " Ini mainan kenapa? ko tiba-tiba nyala sendiri padahal sudah saya matikan?" Setelah berulang kali saya matikan kotak musiknya tetapi mereka tetap saja menyalakannya kembali. Saking kesalnya langsung saya cabut batre mainan tersebut dan baru tidak terdengar alunan musik lagi dan gangguan itu berhenti.
Semakin lama gangguan yang biasa terjadi menjelang maghrib akhirnya sering terjadi juga di saat pagi, siang dan sore hari. Semua mainan Gendis suka bergerak-gerak, berjalan dan berbunyi sendiri! Dan semua itu menjadi pemandangan saya setiap hari.
Asisten rumah tangga sebut saya Mba Ani ternyata juga merasakan kejadian aneh di rumah saya. Bahkan Mba Ani juga tidak berani berlama-lama di rumah walau hanya untuk menemani saya mengobrol. Kata Mba Ani "Rumah Ibu seram ya, mainan dede sering gerak sendiri, saya jadi takut berlama-lama di rumah Ibu. Dede juga kenapa rewel parah ya Bu, tidak seperti bayi lain yang anteng?"
Saya hanya bisa tersenyum menananggapi pertanyaan Mba Ani tentang anak dan rumah saya. Saya hanya bisa berdoa semoga ujian ini lekas selesai karena jujur saat itu saya sudah lelah secara mental dan fisik.
Lelah karena sikap Gendis yang selalu menangis dan selalu minta digendong. Anakku pun menjadi gunjingan tetangga. Mereka bilang Gendisku adalah bayi yang rewel, manja dan cengeng. Tapi saya tidak peduli dengan gunjingan tetangga, toh anak saya tidak pernah menyusahkan kalian.
Tetapi mental saya benar-benar diuji saat saya menelpon suami saya yang saat itu sedang bertugas di luar kota. Ketika saya memberitahukan semua kejadian-kejadian aneh yang terjadi di rumah, respon Mas bukan membikin hati ini tenang tetapi malah memancing emosi saya. Mas berkata "Kamu itu halu, jangan kebanyakan menghayal! Gendis itu tau dia di manja makanya dia rewel!"
Ya Allah... Saat itu hati rasanya ingin menangis, seorang suami yang harusnya menguatkan isterinya ini malah ngatain istrinya halu! Tidak tahukah kamu Mas kalau bayi-bayi lain itu pada anteng dan bisa tidur dengan nyenyak? Berbeda dengan Gendis yang selalu menangis dan susah tidur?
Bersambung
Comments (0)