Gendis
True Story of Gendis
Baca Gendis
Pikiranku menerawang, mencoba mengingat kembali semua peristiwa yang sudah aku
dan putriku lalui. Masih teringat jelas dalam ingatanku semua peristiwa tidak
masuk akal yang selalu menjadi santapanku sehari-hari. Bersinggungan dengan
peristiwa gaib yang hampir membuat otakku menjadi gila!
Malam itu
terasa aura mistis yang berhembus sampai membuat bulu kuduk merinding. Suasana
di dalam rumah terasa begitu mencekam dan menegangkan.
Suara itu...
Ya suara itu!!!
Suara denting piano mulai terdengar menggema di
seluruh ruangan, seingatku piano mainan putriku sudah kumatikan dari sebelum
adzan magrib berkumandang. Gendis yang sedang tertidur lelap tiba - tiba
terbangun, dirinya tampak gelisah dan mulai terdengar tangisan dari bibir
mungilnya.
"Aaarrghh...!!! Kenapa kalian tidak pernah berhenti
mengganggu anakku? Apa kesalahan putriku terhadap kalian?"
Kehidupanku
dulu berjalan normal hingga kehadiran putriku membuat semuanya berubah. Mereka
sangat menantikan kehadiranmu, mereka begitu menyambutmu! Apa yang membuat
mereka begitu tertarik denganmu putri kecilku?
Gendis adalah nama
yang kuberikan untuk putriku tercinta. Anak yang sudah kutunggu hampir sepuluh
tahun lamanya. Dari awal kelahirannya, banyak peristiwa aneh yang terjadi.
Kehadiran Gendis seperti sudah sangat ditunggu oleh mereka. Putriku sangat
rewel, dia selalu menangis dan menjerit histeris ketakutan setiap saat.
Bagaimanakah
proses perjalanan hidup Gendis selanjutnya? Bisakah ia terbebas dari semua
rasa ketakutan yang selalu menghantui dirinya? Akankah putriku bisa menjalani
hidup normal seperti anak kecil lainnya? Dan kapankah semua ujian ini akan
berakhir?
Ini kisah Gendis anakku yang akan menjadi bagian dari
perjalanan hidupku...
Cerita ini ditulis oleh makgendhis
Baca cerita Gendis bahasa Indonesia lengkap dan baru di Storytelling Indo. Kami menyediakan Cerita Horror, Romantis, Sedih, dan Cerpen yang dapat kalian baca online gratis.
Read Gendis
- Chapter 46 (Abang Becak)
- Chapter 45 (Yogyakarta)
- Chapter 44 (Yogyakarta)
- Chapter 43 (Gamelan Ghaib)
- Chapter 42 (Pria Berbaju hitam)
- Chapter 41 (Komplek Makam Tua)
- Chapter 40 (Hotel Misterius)
- Chapter 39 (Siluman Ular)
- Chapter 38 (Penunggu Pohon Rambutan)
- Chapter 37 (Healer)
- Chapter 36 (Lumpuh)
- Chapter 35 (Monster Jelek)
- Chapter 34 (Siapa Kamu)
- Chapter 33 (Mengoyak Luka Lama)
- Chapter 32 (Menerawang)
- Chapter 31 (Menerawang)
- Chapter 30 (Lia)
- Chapter 29 (Tempat Makan Pesugihan)
- Chapter 28 (Gendis Hilang)
- Chapter 27 (Teror Penunggu Jembatan)
- Chapter 26 (Penunggu Jembatan)
- Chapter 25 (Residual Energi)
- Chapter 24 (Menutup Mata Ketiga)
- Chapter 23 (Pak Haji)
- Chapter 22 (Panas Tinggi)
- Chapter 21 (Kolam Renang Guling)
- Chapter 20 (Kolam Renang Guling)
- Chapter 19 (Selamat Jalan Eyang)
- Chapter 18 (Senandung Tengah Malam)
- Chapter 17 (Villa 206)
- Chapter 16 (Rumah Kosong)
- Chapter 15 (Selamat Tinggal)
- Chapter 14 (Pertengkaran)
- Chapter 13 (Firasat)
- Chapter 12 (Suara Tangisan Peringatan)
- Chapter 11 (Mereka)
- Chapter 10 (Penunggu Mall)
- Chapter 9 (Penunggu Mall)
- Chapter 8 (Eyang S)
- Chapter 7 (Eyang S)
- Chapter 6 (Laba-laba & Kelabang)
- Chapter 5 (Ular Hitam)
- Chapter 4 (Boneka)
- Chapter 3 (Mereka Mengajakmu Bermain)
- Chapter 2 (Selamat Datang Mimpi Buruk)
- Chapter 1 (Kelahiran Sang Buah hati)
- Gendis
Comments (2)